Rabu, 13 Mei 2009

ANDA GTELAH MEMILIH DAN ANDA HARUS BERTANGGUNG JAWAB

Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang termulya. Kemulyaan itu dapat dilihat dari dianugrahinya kebebasan memilih untuk memilih jalannya masing-masing, namun yang termulya dari yang diberi kebebasan memilih adalah orang yang dapat mempertanggung jawabkam pilihannya dan tentu yang termulya diantara mereka ialah yang lulus dalam pertanggung jawaban itu.
Manusia yang dibekali potensi akal dengan memiliki kemampuan berinisiatif dan berkreasi dinilai oleh Allah dapat menjadi KhalifahNya dimuka bumi ini, akan tetapi
Tidak semua manusia dapat mengaktualisasikan potensi tersebut secara optimal, sehingga tidak semua orang mampu merumuskan langkah-langkah
Dari ketidaksamaan kemampuan itulah maka kita dituntut untuk memilih peran kita masing-masing dalam mengemban kekhalifahan itu. Peran-peran mana telah terbentang luas dihadapan kita, sehingga tidak sedikit pula diantara kita yang mengambil pilihan ganda atas beberapa peran yang berbeda.
Dari segi keberagamaan, kini anad tentu telah berada dalam pilihan anda, Yahudikah anda, Kristiankah anda, Budhiskah anda, atau bahkan anda tidak beragama, maka pilihan anda itu harus anda pertanggung jawabkan kehadirat Allah SWT.
Dari segi peran publik tentu anda juga telah berada dalam pilihan anda. birokratkah anda, pengusahakah anda, tekhnokratkah anda, petanikah anda, pedagangkah anda, tentarakah anda, pelajarkah anda, dokterkah anda, dokterkah anda, hakimkah anda, buruhkah anda, pengojekkah anda, pengemiskah anda bahkan jadi apapun anda termasuk jika anda memilih menjadi penganggur, pasti anda harus mempertanggungjawabkan pilihan anda itu kepada Allah SWT.
Pendek kata kapan kita menentukan pilihan maka sekaligus kita meletakkan tanggung jawab kepada Allah SWT. Bahkan bukan hanya pilihan-pilihan yang kasat mata, tetapi juga pilihan-pilihan yang bathin. Karena Allah maha mengetahui yang lahir dan yang bathin.
Satu hal penting kita perhatikan ialah standar apa yang dipergunakan oleh Allah dalam menentukan sukses tidajnya pertanggung jawaban kita itu. Peretama Allah akan mencermati niat kita dalam menentukan pilihan apakah memenuhi qaidah.



“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah seru sekalian alam”

Kedua : Allah akan melihat cara kita apakah memenuhi syarat Allah atau tidak dan ketiga : Allah akan melihat tujuan pilihan kita. Apapun pilihan kita tujuannya harus dalam kerangka mencari ridho Allah SWT.


“Ya Tuhanku, Engkaulah tujuanku dan ridhomulah pencarianku “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar