Kiranya tak seorang pun yang tak kenal dengan sebuah ayat dalam Al-Qur’an yang disebut ayat kursi yaitu ayat 255 surah Al-Baqoroh. Ayat ini oleh ulama mufassirin sebagaimana dinyatakan dalam tafsir Al-Qurthuby adalah ayat yang paling agung dan merupakan penghubung ayat-ayat Al-Qur’an. Demikian diriwayatkan oleh banyak hadits Rasulullah SAW. Dalam sahih Al Bukhari di riwayatkan bahwa pada suatu saat ketika Abu Hurairah diperintahkan oleh Rasulullah untuk menjaga Zakat Fitrah di mesjid Nabawi, dia menawan seorang lelaki yang hendak mencuri Zakat tersebut. Namun karena pencuri itu merengek-rengek minta dilepaskan dengan alasan keluarganya sangat membutuhkannya karena sedang dalam kemelaratan Abu Hurairah jatuh iba dan dilepaskanlah lelaki itu bahkan hingga tiga kali pencuri itu mendatangi Abu Hurairah dan kembali dilepaskannya. Namun ketika untuk ketiga kalinya pencuri itu dilepaskan, dia memberi nasehat kepada Abu Hurairah, bahwa barang siapa menjelang tidurnya membaca ayat Kursi, maka syetan tidak dapat mendekatinya. Pagi harinya Rasulullah bertanya kepada Abu hurairah tentang apa yang dilakukan terhadap tawanannya tadi malam, maka Abu Hurairah melaporkan kejadian di atas. Lalu Nabi bersabda : “ Benar apa yang dikatakannya walaupun dia seorang pendusta” lalu Nabi bertanya : “Wahai Abu Hurairah tahukah kamu siapa lelaki itu ?” Abu Hurairah menjawab :”Tidak”. Maka Nabi bersabda :”Ketahuilah lelaki yang datang kepadamu itulah syetan”.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa saat ayat ini diturunkan, turun pula 70.000 malaikat sebagai pengantarnya dan pada saat itu dunia syetan terjadi keguncangan yang luar biasa, hingga satun sama lain saling menyerang karena sedang dalam kegelisahan, kepanasan, dan ketakutan yang amat dahsyat. Lalu semua syetan berkumpul disekeliling iblis untuk mengadukan mala petaka yang menimpa mereka akibat turunnya ayat kursi itu.
Sungguh hebat kemulyaan ayat yang oleh Nabi sendiri diberi nama ayat Kursi ini. Oleh karena itu para ulama telah memberikan kajian yang mendalam walaupun hakikinya tetap misteri. Diantara ulama seperti Ibnu Katsir memberikaa kajian bahwa kehebatan ayat Kursi terletak pada adanya 7 kalimat dalam ayat Kursi yang seluruhnya memberikan penegasan atas kemaha kuasaan Allah SWT. Dalam ayat ini tersebut secara bersamaan asma zat dan asma sifat yang kemudian dikenal dengan Asmaul A’dhom (Asmaul Husna yang paling agung).
Kecuali Ibnu Katsir beberapa ulama ada yang dapat menangkap lambing lambing Al-Qur’an . Bahwa dalam ayat Kursi terdapat 17 kata yang merujuk kepada Allah sedang jumlah kata seluruhnya 50 kata.Angka-angka tersebut diantara ulama-ulama yang mencermati sisi ini adalah adalah Imam AL Ghozali dan Prof. Dr. Qurash Syihab berpendapat bahwa ada makna yang misteri tetapi berkhasiat pada angka-angka tersebut.
Angka 17 ternyata mempunyai nilai korelatif dengan 17 Ramadhan sebagai saat turunnya wahyu pertama dan awal terjadinya perang Badar. 17 ternyata juga merupakan jumlah rakaat shalat fardhu kita yang nerupakan dispensasi Allah dari 50 waktu yang semula diwajibkan saat Nabi Mi’raj.
Kita bebas memilih antara pecaya atau tidak hasil kajian para ulama diatas. Yang jelas kajian itu banyak di ikuti oleh para ulama shufi. Yang penting kita semua harus yakin bahwa ayat Kursi adalah ayat yang paling agung dan sangat dalam hikmahnya. Jadikanlah ia salah satu dari wirid anda.
Rabu, 13 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar