Assalamu’alaikum wr wb
Alhamdulillah wassyukru lillah, segala pujian dan pujaan hanyalah milik Allah semata wassholaatu wassalaamu alaa Muhamad wa alaa aalihi washohbihi ajmaiin, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah bagi nabi Muhammad, keluarga dan seluruh sahabat-sahabatnya.
Saudara-saudara…
Tiada seorang pun yang mampu menggiring kebaikan kecuali Allah
Tiada seorang juapun yang dapat menghalau kejahatan melainkan Allah
Tiada satu rahmatpun kecuali merupakan anugerah Allah
Tiada daya dan kekuatan sedikitpun kecuali atas pertolongan Allah
Ungkapan di atas adalah manifestasi setiap kita yang selama ini mempunyai perhatian kuat terhadap wajah keummatan ummat islam yang dahulu cantik mempesona ternyata kini telah berubah, bahkan kadang-kadang sudah sulit kita kenali lagi. Ummat kita telah berwajah bopeng dan carut marut. Betapa banyak ummat kita yang dlolim dan tak jujur, betapa banyak ummat kita yang jadi pemarah, beringas, brutal dan tak punya rasa malu, dan terlalu banyak dari ummat kita yang menjadi pelaku dan pengayom kemaksiyatan dan kedurhakaan. Last but not list Ummat kita kini telah kehilangan jati dirinya yang hakiki sebagai ummat yang ber ahlakul kariimah.
Bagai pohon kering di tengah padang pasir.
Penyebab utama dari perubahan wajah keummatan sebagai mana yang kita saksikan tak lain dan tak bukan karena kebanyakan kita telah memposisikan diri kita sedemikian jauhnya dengan Allah swt. Bahkan kita terlalu asyik dengan dunia kita sendiri hinga melupakanNya. Akhirnya kita lepas kontrol tanpa koridor dan bingkai keilahian, sehingga bagai pohon kering ditengah padang pasir, kering di akarnya dan gersang didahannya; hati kita kering dari hidayah Allah dan anggota badan kita jauh dari rahmat Allah swt. Itulah akibatnya jika kita berani meninggalkan dan melupakan Allah.
Dalam surat al Hasyr Allah berpesan kepada kita: “wala takuunuu kallaziina nasullaha faansaahum anfusahum”. Dan janganl;ah kamu sekalian seperti orang-orang yang melupakan Allah kemudian Allah melupakan mereka.
Saudara-saudara….
Telah banyak kisah orang-orang dan ummat terdahulu yang karena melupakan Allah , lalu meninggalkan akhlakul karimah, maka kemudian mereka dilupakan oleh Allah. artinya bahwa Allah tidak lagi menyayanginya, maka Allah lalu menurunkan azabNya.
Dan akhirnya binasalah mereka. Ingatkah kita akan kejadian yang menimpa kaum Ad, kaum Tsamud, kaumnya nabi luth, kaumnya nabi Syuaib dan kaumnya nabi Musa ???
Sebenarnya Allah telah sering memberi peringatan kepada kita melalui musibah-musibah dan keterpurukan seluruh aspek kehidupan kita akhir-akhir ini. Namun selalu saja kita tidak pernah menyadarinya. Akankah kita menjadi ummat yang lebih buruk dari pada ummat terdahulu itu?
Upaya merias wajah Ummat
Jika kita ingin selamat, kita harus segera ingat Allah dan segera merias wajah ummat ini agar kembali cantik dan simpatik dengan akhlakul kariimah melalui upaya-upaya sebagai berikut:
1. Bangun keimanan ummat menjadi iman yang haqiqi;
Iman yang haqiqi adalah pembenaran dalam hati tentang adanya Allah, berikrar dengan lesan tentang keimanannya dan beramal sesuai dengan keimannannya itu.
(tashdiqun fil qolb, taqrirun billisan, amalun bil arkan)
Akar penyebab kerusakan wajah ummat kita saat ini adalah masalah iman ini. Iman yang dimiliki oleh kebanyakan kita ternyata tidak mampu menyentuh kalbu dan tidak terpancar keseluruh anggota tubuh. Kalimah thoyyibah itu tidak tumbuh sebagai pohon yang rindang yang akarnya terhunjam kuat dan cabangnya menjulang tinggi, tetapi ia dibiarkan kering kerontang tang bermakna.
Dengan iman setiap kita akan berada dalam bingkai akhlaqul kariimah. Dengan akhlaqul kariimah wajah ummat kita akan sangat menawan, dan dengan demikian ummat kita akan menjadi ummat yang terbaik dimuka bumi ini.
2. Bangun Ukhuwwah Islamiyyah;
Dalam Fiqh Islam kita kenal tiga ukhuwwah; ukhuwwah basyariyyah, ukhuwwah wathoniyyah dan ukhuwwah islamiyyah . Namun dari ketiga ukhuwwah diatas yang paling urgen adalah ukhuwwah islamiyyah atau persaudaraan diantara orang-oerang islam sendiri, karena hanya dengan ukhuwwah islamiyyahlah upaya merias wajah ummat ini dapat kita harapkan . Kita semua tahu bahwa carut marutnya wajah keummatan kita selama ini justru disebabkan oleh begitu banyaknya firqoh diantara kita sehingga kita terjebak kedalam kotak-kotak yang tidak bermanfaat, akibatnya kini kita tidak mendapat kasih sayng Allah swt.
Mari kita renungkan firman Allah Asshof 40; “Innallaha yuhibbullaziina yuqootiluuna fi sabiilihi shoffan kaannahum bunyaanun marshush” (sesunguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bnerjuang dijalan Nya dalam satu barisan seolah-olah mereka suatu bangunan yang tersusun rapih).
3. Tegakkan amart ma’ruf nahi munkar
Dalam surat ali imran 110 sebagai mana tersebut di atas dapat kita tarik pelajaran, bahwa amar ma’ruf nahi munkar merupakan syarat bagi terbentuknya khoiro ummah itu. Sudah barang tentu amar ma’ruf nahi munkar ini harus dipahami sebagai kewajiban setiap kita sesuau dengan fungsi dan kedudukan kita masing-masing.
Kita semua memikul kewajiban untuk berda’wah untuk kembali kejalan Allah baik dengan harta maupun jiwa kita. (baca ali imran 104, an nahl 125 dan al hadits)
Jumat, 15 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar